INFOMAYANTARA.XYZ
Di tengah capaian positif pertumbuhan dan stabilitas ekonomi nasional, Pemerintah menyadari pentingnya pemerataan hasil pembangunan hingga ke daerah. Pengembangan kawasan ekonomi khusus menjadi salah satu strategi utama untuk mengurangi disparitas dan menciptakan pusat-pusat pertumbuhan baru.
Pemerintah menegaskan komitmennya dalam memperkuat sinergi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, pelaku usaha, akademisi, dan tokoh masyarakat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah di wilayah Jawa Timur (Pacitan, Ngawi, Magetan, Madiun, dan Ponorogo) yang memilki potensi besar untuk dikembangkan.
“Potensi di lima kabupaten/kota Jawa Timur tersebut telah menjadi bagian dari perencanaan pemerintah provinsi ke depan. Pengembangan ini diyakini mampu mendorong sektor konsumsi rumah tangga serta memperkuat ekonomi daerah,” tutur Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso yang hadir dalam Giat Perayaan Hari Kemerdekaan pada Sesi Panel Diskusi sebagai moderator dalam acara Sarasehan Percepatan Ekonomi Daerah di Kota Madiun, Jawa Timur, dihadiri juga oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono beserta Kementerian/Lembaga terkait, Jumat (22/08).
Lebih lanjut, pembangunan kawasan terintegrasi menjadi salah satu strategi penting untuk mengatasi disparitas, memperluas pusat pertumbuhan, dan mendukung transformasi ekonomi nasional. Dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang tetap solid sebesar 5,12% pada Triwulan II-2025, serta inflasi yang terkendali di level 2,37%, diperlukan langkah nyata untuk menghadirkan manfaat pembangunan hingga ke daerah-daerah.
Sejalan dengan program prioritas nasional, Pemerintah mendorong pemanfaatan program Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), Sekolah Rakyat, program ketahanan pangan, ketahan energi, program kesehatan, serta dukungan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk menciptakan sumber pertumbuhan baru. Program-program tersebut diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi lokal sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Dalam forum tersebut, kontribusi remitansi dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal daerah Jawa Timur turut menjadi faktor penting dalam meningkatkan daya beli masyarakat dan mendorong tumbuhnya usaha-usaha produktif di tingkat desa. Pemerintah berkomitmen untuk terus memperkuat kebijakan perlindungan sekaligus pemberdayaan PMI agar dapat memberikan nilai tambah lebih besar bagi pembangunan daerah.
Selain itu, juga ditekankan pentingnya koordinasi lintas daerah dalam pengembangan destinasi wisata unggulan, seperti Telaga Sarangan di Magetan, Pantai Klayar di Pacitan, hingga Telaga Ngebel di Ponorogo. Dengan adanya integrasi destinasi wisata dan penyelenggaraan event berskala nasional maupun internasional, sektor pariwisata diharapkan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah.
“Jadi, dari hasil diskusi mengenai potensi yang besar yang akan dibangun di wilayah Jawa Timur ini, kita merumuskan program dan proyek untuk kolaborasi bersama antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, khususnya integrasi berbagai destinasi wisata yang ada di kawasan pariwisata,” pungkas Sesmenko Susiwijono.
Turut hadir dalam acara tersebut di antaranya Anggota I BPK RI, Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus, Wakil Gubernur Jawa Timur, Wali Kota Madiun, Bupati Madiun, Bupati Ponorogo, Bupati Magetan, Bupati Pacitan, pejabat Eselon I Kementerian/Lembaga, pejabat daerah, perwakilan Kementerian/Lembaga, perwakilan asosiasi usaha, serta akademisi.
Red