Oleh Ketua Umum IARSI: Assoc. Prof. (Hon) R. Beniadi Setiawan, Ph.D.,ST,MM.
INFOMAYANTARA.XYZ
Bekasi, 5 Agustus 2025 — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 sebesar 5,12% (year-on-year), melampaui ekspektasi pasar dan menjadi sinyal kuat bahwa fondasi ekonomi nasional tetap kokoh di tengah dinamika global. Secara kuartalan, ekonomi Indonesia tumbuh 4,04%, dengan kontribusi utama dari konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor barang dan jasa.
1. Peringkat Global dan Regional:
- Indonesia menempati peringkat kedua tertinggi dalam pertumbuhan ekonomi di antara negara-negara G20, hanya berposisi di bawah pertumbuhan ekonomi Tiongkok (5,2%).
- Di kawasan ASEAN, Indonesia unggul atas Malaysia (4,5%), Singapura (4,3%), dan Thailand (3,9%).
- Secara global, Indonesia berada di atas Amerika Serikat (2,0%), Korea Selatan (0,5%), dan Spanyol (2,8%).
2. Pertumbuhan Industri Secara Sektoral. Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 ditopang oleh sektor-sektor strategis:
- Industri Pengolahan: Kontributor terbesar terhadap PDB, menyumbang 1,13% dari total pertumbuhan.
- Transportasi dan Pergudangan: Tumbuh 8,52% yoy, didorong oleh peningkatan penumpang angkutan rel dan laut serta volume barang.
- Jasa Layanan Perusahaan: Tumbuh 9,31%, mencerminkan peningkatan aktivitas agen perjalanan dan layanan pendukung logistik.
- Jasa Lainnya: Tumbuh tertinggi 11,31%, dipicu oleh lonjakan wisatawan dan aktivitas rekreasi.
3. Transportasi & Multimoda:
- Penumpang kereta api meningkat 9,17% yoy, menunjukkan pergeseran preferensi moda transportasi.
- Penumpang angkutan laut melonjak 16,79% yoy, didorong oleh libur panjang dan efisiensi tarif.
- Tren ini menandakan perbaikan signifikan dalam penggunaan moda alternatif selain truk, mendukung agenda integrasi logistik nasional.
4. Kontraksi Belanja Pemerintah dan Harapan Akselerasi:
- Belanja pemerintah mengalami kontraksi sebesar 0,33% yoy pada kuartal II 2025, lebih kecil dibandingkan kontraksi 1,37% pada kuartal I tahun 2025. Penurunan ini dipengaruhi oleh tingginya basis belanja pada tahun sebelumnya terkait Pemilu dan Pilkada.
- Meski blokir anggaran telah dibuka, proses realisasi belanja masih menghadapi kendala administratif.
- IARSI mendorong pemerintah untuk melakukan akselerasi belanja pada kuartal III 2025, terutama pada sektor-sektor yang berdampak langsung terhadap masyarakat dan pemulihan ekonomi, seperti infrastruktur logistik, pendidikan vokasi, dan layanan publik.
5. PMI Manufaktur dan Daya Saing:
- Prompt Manufacturing Index (PMI-BI) berada di zona ekspansi pada 50,89%, meski menurun dari kuartal sebelumnya.
- Sektor industri pengolahan tetap tumbuh, namun tantangan struktural seperti efisiensi dan permintaan global masih membayangi.
6. Serapan Tenaga Kerja:
- Sepanjang semester I 2025, realisasi investasi menyerap 1,25 juta tenaga kerja, dengan 665.764 orang terserap hanya di kuartal II.
- Dibandingkan tahun 2024, terjadi kenaikan signifikan dalam jumlah angkatan kerja dan distribusi lapangan kerja ke luar Pulau Jawa.
- Sektor logistik, jasa, dan industri pengolahan menjadi penyumbang utama penciptaan lapangan kerja.
Kinerja ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 menunjukkan arah pemulihan yang inklusif dan berkelanjutan. Pertumbuhan sektor logistik dan transportasi multimoda menjadi bukti bahwa integrasi sistem rantai suplai nasional mulai membuahkan hasil. IARSI mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat sinergi kebijakan, akselerasi belanja, dan inovasi sistemik demi menjaga momentum pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat.