INFOMAYANTARA.XYZ
Jakarta – Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) melalui Bidang XI menyelenggarakan audiensi kelembagaan dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Pertemuan ini bertujuan memperkuat sinergi antara HIPMI dan BNSP dalam merumuskan upaya kolaboratif untuk akselerasi peningkatan kompetensi tenaga kerja nasional, (11 September 2025).
Delegasi BPP HIPMI dipimpin oleh Ketua Bidang XI, Elia Nelson K., yang didampingi jajaran fungsionaris BPP HIPMI. Rombongan diterima langsung oleh Ketua BNSP, Dr. Syamsi Hari, bersama Komisioner BNSP sekaligus Senior HIPMI, Dr. Adi Mahfudz Wuhadji, serta Koordinator Lisensi BNSP yang juga Senior HIPMI, Ade.
Dalam sambutannya, Ketua BNSP menegaskan apresiasi terhadap komitmen HIPMI untuk berkontribusi dalam pelaksanaan Program Strategi Nasional di bidang sertifikasi kompetensi. Beliau menggarisbawahi urgensi sertifikasi bagi angkatan kerja yang sangat besar, sekaligus menilai inisiatif anggota HIPMI sebagai peluang strategis untuk mendorong pertumbuhan kapasitas SDM nasional.
Mewakili Ketua Umum BPP HIPMI, Akbar Himawan Bukhari, Ketua Bidang XI, Elia Nelson K., menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas sambutan BNSP. Ia menegaskan harapan agar kerja sama ini dapat mempermudah akses anggota HIPMI dalam memperoleh lisensi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan memperkokoh posisi HIPMI sebagai mitra strategis pemerintah dalam ekosistem sertifikasi profesi.
Ketua Kompartemen Ketenagakerjaan BPP HIPMI, Andiko Wicaksono, yang menyoroti pentingnya kolaborasi teknis antara HIPMI dan BNSP dalam proses penerbitan lisensi LSP. Menurutnya, bimbingan teknis yang terstruktur dan berkelanjutan akan memastikan kesiapan kelembagaan HIPMI untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi secara profesional sesuai standar nasional. Dalam sesi diskusi lanjutan, ketua Departemen Pelatihan dan Produktivitas BPP HIPMI, R. Beniadi Setiawan, mengusulkan pendampingan teknis berkelanjutan, percepatan proses, serta upaya de-bottlenecking dalam pendirian LSP oleh para pengusaha muda. Inisiatif ini dinilai krusial agar HIPMI dapat berperan nyata menjalankan misi Asta Cipta yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dan termaktub dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 sebagai strategi memperkuat pembangunan sumber daya manusia Indonesia.
Audiensi ditutup dengan sesi tanya jawab yang mendalam, membahas peluang pasar terbuka bagi anggota HIPMI, tantangan regulasi, serta langkah-langkah konkret untuk menjalin kegiatan bimbingan teknis dan penguatan kapasitas kelembagaan. Pertemuan ini menegaskan komitmen bersama HIPMI dan BNSP dalam membangun SDM unggul, berdaya saing, dan selaras dengan arah kebijakan nasional.
Red