Pengungsi Terdampak Banjir di Karet Tengsin , dapat Bantuan dari Walikota

 


INFOMAYNATARA.XYZ

Jakpus - Hujan yang mengguyur sejak kemarin membuat sejumlah wilayah DKI Jakarta teregenang banjir namun, pagi ini perlahan-lahan surut. Begitu pula di RW 07 Kelurahan Karet Tengsin. RW 07, selain berlokasi di bantaran kali, posisi kontur tanah yang sedikit cekung ke dalam membuat beberapa lokasi di Karet Tengsin tergenang air sekitar 50 hingga 90 centimeter akibat luapan kali.

Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Arifin hari ini meninjau kawasan Karet Tengsin yang terdampak banjir sekaligus memberikan bantuan kepada para pengungsi, di Masjid Jami Al Muhajirin, Jalan Karet Pasar Baru Barat VII l, Kelurahan Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Selasa (8/7).
"Memang dalam situasi hujan seperti kemarin biasanya di sini juga termasuk yang tidak terlalu tinggi, tapi karena kemarin bersamaan ada air kiriman, ditambah hujan di Jakarta kemudian juga ada rob akhirnya di sini termasuk yang terdampak," katanya.

Terkait dengan pengungsian warga RW 07 Kelurahan Karet Tengsin, lanjutnya, jumlah pengungsi pada saat ini jauh lebih sedikit daripada yang tinggal di rumahnya masing-masing.

Menurut Arifin, agar kejadian seperti ini tak terulang maka harus diperbanyak pemasangan pompa air juga pintu air.
"Solusinya, memang harus dipasang pompa-pompa air juga pintu air diperbanyak sehingga, ketika ada kejadian hujan deras lagi bisa didorong dengan pompa air, dan air-air sungai yang menuju pemukiman bisa ditutup dengan pintu air," ucapnya.

Dilanjutkan Arifin memang semalam genangan banyak terjadi di wilayah DKI Jakarta namun, Jakarta Pusat relatif jauh lebih aman seperti, RW 03 dan RW 01 kawasan Bendungan Hilir (Benhil) genangan hanya terjadi di jalan-jalan. Diatasinya dengan cara disedot menggunakan mobil tengki Dinas Pertamanan.

"Sementara di Karet Tengsin RW 07 ini sulit karena jika disedot air kali nya tetap masuk ke pemukiman melalui saluran-saluran warga. Oleh karena itu, solusi dan cara penangananya berbeda, tapi warga di sini sudah siap," tuturnya.

Arifin menegaskan pada prinsipnya semua jajaran sudah siap karena ketika mendapat warning dan pemberitahuan ketinggian air di Ketulampa sudah termonitor.

"Berapa jam air yang akan masuk ke Jakarta kan sudah terdeteksi dampaknya kemana, aliran sungai mana saja yang masuk ke Jakarta itu sudah terdeteksi. Oleh karena itu, para lurah sudah siaga memperingatkan warganya dan ini merupakan upaya dari mitigasi," tutupnya.

Red.