INFOMAYANTARA.XYZ
Jakarta, 8 Juli 2025 – Ikatan Ahli Rantai Suplai Indonesia (IARSI) dengan tegas menyatakan kesiapannya untuk bersinergi penuh dalam mendukung visi strategis Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Hilirisasi dalam merealisasikan target investasi sebesar Rp13.000 triliun guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional hingga mencapai 8%. Komitmen ini dilandasi oleh apresiasi tinggi IARSI terhadap langkah cepat dan terarah Wakil Menteri Investasi, BKPM, dan Hilirisasi, Bapak Todotua Pasaribu,ST. dalam delapan bulan terakhir yang telah berhasil menyederhanakan dan menyempurnakan perizinan serta regulasi berusaha demi menciptakan iklim investasi yang lebih kompetitif di kawasan Asia Tenggara.
Dalam rapat dengan Kementerian Investasi/BKPM dan Hilirisasi hari ini, delegasi IARSI dipimpin langsung oleh Ketua Umum IARSI, Assoc. Prof. (Hon) R. Beniadi Setiawan, Ph.D, ST, MM., yang turut didampingi oleh Wakil Ketua Umum IARSI Dr. Degdo Suprayitno, Wasekjen IARSI Boy Ferdinand Lbn Gaol, MMBA(SC), CPLSC, serta fungsionaris Badan Pengurus Nasional Listyani, ST, dan Dewi Fitri Irmawati.
Sementara itu, Wakil Menteri Investasi, BKPM, dan Hilirisasi, Bapak Todotua Pasaribu, ST., juga didampingi oleh Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal, Bapak Dedi Latip, dan Direktur Pengembangan Potensi Daerah, Bapak Suhartono.
Dalam pernyataan resminya, Ketua Umum IARSI, Assoc. Prof. (Hon) R. Beniadi Setiawan, Ph.D, ST, MM, menyatakan, "Kami mengapresiasi luar biasa dedikasi dan efektivitas kinerja Bapak Wamen Todotua Pasaribu. Inisiatif beliau dalam menciptakan regulasi yang adaptif dan pro-investasi merupakan fondasi krusial bagi akselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia."
IARSI berkomitmen untuk turut mengawal terwujudnya iklim berusaha, manufaktur, dan industrialisasi yang tidak hanya kompetitif, namun juga efektif, efisien, serta produktif. Pendekatan yang akan diusung IARSI mencakup:
1. Investasi Berbasis Pengembangan Kawasan: Mendukung penuh pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan kawasan industri strategis lainnya yang tertera dalam peta jalan investasi nasional, dengan memastikan integrasi rantai pasok yang optimal dan efisien di setiap kawasan.
2. Penurunan Biaya Logistik Nasional: Mengidentifikasi dan mengimplementasikan solusi inovatif untuk mereduksi biaya logistik, termasuk melalui optimalisasi infrastruktur, peningkatan kapabilitas digital dalam rantai pasok, dan harmonisasi regulasi transportasi.
3. Penguatan Partisipasi Pelaku Usaha Menengah, Kecil, Mikro, serta Perseorangan (UMKM): Mendorong integrasi UMKM ke dalam ekosistem rantai pasok industri nasional secara berkelanjutan dan inklusif, melalui peningkatan kapasitas, fasilitasi akses pasar, dan dukungan teknologi.
Secara spesifik, IARSI juga sangat mendukung fokus strategi investasi sektor logistik dan rantai pasok ke wilayah timur Indonesia. Hal ini sejalan dengan pernyataan Wakil Menteri Todotua mengenai peluang pembukaan alur logistik global melalui perairan Indonesia bagian timur, khususnya percepatan pembangunan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II untuk logistik Indonesia Timur. IARSI juga mendukung penuh inisiatif menjadikan Banyuwangi sebagai logistics hub untuk wilayah Jawa bagian tenggara, sebagaimana yang telah disampaikan oleh Wamen Todotua.
"Posisi strategis Indonesia, yang dibarengi dengan sumber daya alam yang berlimpah, serta tingginya tingkat konsumsi dalam negeri yang memiliki demand power besar, harus mampu dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kemakmuran rakyat Indonesia yang adil dan merata," tambah Beniadi. "IARSI siap berkontribusi dengan keahlian dan pengalaman para anggotanya dalam merancang dan mengimplementasikan strategi rantai pasok yang resilien dan adaptif, demi mendukung terwujudnya visi Indonesia Emas 2045."
Sumber : www.iarsi.org
Social Plugin